"Kambing Tak Mengandung Kolesterol"
“Hati-hati jangan banyak-banyak nyatenya, kambing mengandung kolesterol” Ujar seseorang di belakangku. Semenit kemudian kudengar pula “kambing mengandung kolesterol lo dik, ntar darah tinggi ” demikian petuah baik menyambar telingaku. Entah berapa orang yang sudah mengatakan itu, yang pasti 25 tusuk sudah habis, dan aku sedang menunggu tusukan-tusukan berikutnya matang. Pada daftar silsilah keluarga, akulah yang paling ‘gila’ pada sate kambing. Alasan satu-satunya adalah bahwa aku tidak menyukai berbagai olahan daging kecuali dua saja : empal daging sapi, dan sate kambing, itu pun harus dagingnya saja. Aku tidak suka bagian lemak, selain aromanya yang aneh, dan kunyahannya yang tidak nyaman, itu juga sebagai bentuk toleransiku pada istri tercinta. Ya, dia benci lemak, yang mulai memontokkan tubuhnya. Aku juga tidak suka sekali jeroan, bahkan hati. Karena bagiku makan hati sama menjengkelkannya dengan menjilat atau mendusta dengan janji-janji palsu. Sebagian o